About Me




Nama : Achmad Alfiyan Faqih
Alamat : Banyuwangi
Hobi : Membaca dan Traveling
Prodi : S1 Pendidikan Teknik Informatika '12 Off A
Motto : Hidup hanya sekali, jalani dengan sebaik-baiknya karena penyesalan selalu datang terlambat

Thursday, May 1, 2014

0

Peran Guru

Posted in

Guru menurut UU No. 14 tahun 2005 “adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Beberapa peran guru dalam pendidikan, antara lain yaitu:

1.      Guru sebagai Pendidik (Edukator)

Pendidik adalah setiap orang yang dengan sengaja mempengaruhi orang lain untuk mencapai tingkat kemanusiaan yang lebih tinggi. Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Sehinggga sebagai pendidik, seorang guru harus memiliki kesadaran atau merasa mempunyai tugas dan kewajiban untuk mendidik. Contohnya yaitu seorang guru memberikan arahan yang baik kepada siswanya untuk tidak mencontek saat ujian.

2.      Guru sebagai Pengajar

Mengajar adalah menyampaikan/memberikan/mentransfer ilmu pengetahuan  kepada siswa/murid. Jadi guru sebagai pengajar adalah menyampaikan/memberikan/mentransfer ilmu pengetahuan  kepada siswa/muridnya. Pengajaran hanya menekankan pada aspek pengetahuan, sehingga ketika siswa telah mengerti dan memahami materi pelajaran yang diajarkan maka pengajaran bisa dikatakan berhasil. Contohnya adalah guru menyampaikan materi sistem pencernaan di kelas sesuai dengan KI dan KD yang ada.

3.      Guru sebagai Pembimbing (Konselor)

Guru sebagai pembimbing adalah melakukan kegiatan membimbing yaitu membantu murid yang mengalami kesulitan (belajar, pribadi, sosial), mengembangkan potensi murid melalui kegiatan-kegiatan kreatif di berbagai bidang (ilmu, seni, budaya, olah raga). Karakteristik-karakteristik pembimbing telah ada dalam diri guru untuk mengolah proses belajar-mengajar (PBM). Contohnya guru membantu siswanya yang masih bingung akan melanjutkan kemana setelah lulus dengan memberikan arahan-arahan dan gambaran-gambaran yang sekiranya mampu memberikan pandangan yang lebih jelas bagi siswanya.

4.      Guru sebagai Pelatih

Guru sebagai pelatih yaitu guru bertugas untuk melatih peserta didik dalam pembentukan kompetensi dasar, sesuai dengan kompetensi masing-masing. Pelatihan yang dilakukan, di samping harus memperhatikan kompetensi dasar dan materi standar, juga harus mampu memperhatikan perbedaan individual peserta didik, dan lingkungannya. Untuk itu guru harus banyak tahu, meskipun tidak mencakup semua hal.

5.      Guru sebagai Penilai (Evaluator)

Guru sebagai penilai (evaluator) yaitu guru bertugas untuk menilai perkembangan hasil belajar siswa. Penilaian atau evaluasi ini sangat penting dalam pembelajaran. Dengan penilaian ini guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswanya dalam memahami materi yang telah disampaikan. Contohnya adalah guru melakukan ujian harian untuk mengetahui atau menilai sejauh mana pemahaman siswa mengenai materi tersebut.

6.      Guru sebagai Penasihat

Guru berperan sebagai penasihat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun guru tidak memiliki latihan khusus sebagai penasihat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasihati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental. Contohnya guru memberikan nasihat kepada siswanya yang suka tawuran.

7.      Guru sebagai Pembaharu (Inovator)

Guru sebagai pembaharu (inovator) yaitu berperan sebagai pembaharu dalam proses pembelajaran. Guru profesional selalu mempunyai ide-ide segar demi kemajuan pembelajarannya dan anak didiknya. Ia selalu tak pernah kehabisan ide untuk menemukan strategi, metode, atau cara-cara baru, bahkan konsep-konsep baru dalam pembelajaran. Contohnya guru menggunakan strategi dan metode baru yang berbeda dari sebelumnya agar siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran.

8.      Guru sebagai Model dan Teladan

Guru merupakan model atau teladan bagi para peserta didik dan semua orang yang menganggap dia sebagai guru. Terdapat kecenderungan yang besar untuk menganggap bahwa peran ini tidak mudah untuk ditentang, apalagi ditolak. Sebagai teladan, tentu saja pribadi dan apa yang dilakukan guru akan mendapat sorotan peserta didik serta orang di sekitar lingkungannya yang menganggap atau mengakuinya sebagai guru. Contohnya guru yang disiplin misalnya selalu tepat waktu pada saat mengajar maka ia akan dapat menjadi teladan bagi siswanya untuk bersikap disiplin waktu.

9.      Guru Sebagai Pribadi

Guru harus memiliki kepribadian yang mencerminkan seorang pendidik. Ungkapan yang sering dikemukakan adalah bahwa “guru bisa digugu dan ditiru”. Digugu maksudnya bahwa pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan dan pola hidupnya bisa ditiru atau diteladani. Contohnya adalah guru memiliki kepribadian yang baik, sabar, dan lain-lain.

10.  Guru sebagai Peneliti

Pembelajaran merupakan seni, yang dalam pelaksanaannya memerlukan penyesuaian-penyesuaian dengan kondisi lingkungan. Untuk itu diperlukan berbagai penelitian, yang didalamnya melibatkan guru. Oleh karena itu guru adalah seorang pencari atau peneliti. Menyadari akan kekurangannya guru berusaha mencari apa yang belum diketahui untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas. Sebagai orang yang telah mengenal metodologi tentunya ia tahu pula apa yang harus dikerjakan, yakni penelitian. Contohnya adalah guru melakukan penelitian terhadap siswanya yang kurang semangat dalam belajar, kemudian mencari solusi yang tepat untuk menanggani hal tersebut.

11.  Guru sebagai Pendorong Kreatifitas

Kreativitas merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreatifitas tersebut. Kreatifitas merupakan sesuatu yang bersifat universal dan merupakan ciri aspek dunia kehidupan di sekitar kita. Kreativitas ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk menciptakan sesuatu. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik, sehingga peserta didik akan menilaianya bahwa ia memang kreatif dan tidak melakukan sesuatu secara rutin saja. Kreativitas menunjukkan bahwa apa yang akan dikerjakan oleh guru sekarang lebih baik dari yang telah dikerjakan sebelumnya.

12.  Guru sebagai Pembangkit Pandangan

Dalam hal ini, guru dituntut untuk memberikan dan memelihara pandangan tentang keagungan kepada pesarta didiknya. Mengembangkan fungsi ini guru harus terampil dalam berkomunikasi dengan peserta didik di segala umur, sehingga setiap langkah dari proses pendidikan yang dikelolanya dilaksanakan untuk menunjang fungsi ini.

13.  Guru sebagai Pekerja Rutin

Guru bekerja dengan keterampilan dan kebiasaan tertentu, serta kegiatan rutin yang amat diperlukan dan seringkali memberatkan. Jika kegiatan tersebut tidak dikerjakan dengan baik, maka bisa mengurangi atau merusak keefektifan guru pada semua peranannya. Contohnya adalah guru setiap harinya bekerja sebagai guru yang mengajar, mendidik, membimbing dan lain sebagainya baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya.

14.  Guru Sebagai Pemindah Kemah

Hidup ini selalu berubah dan guru adalah seorang pemindah kemah, yang suka memindah-mindahkan dan membantu peserta didik dalam meninggalkan hal lama menuju sesuatu yang baru yang bisa mereka alami. Guru berusaha keras untuk mengetahui masalah peserta didik, kepercayaan dan kebiasaan yang menghalangi kemajuan serta membantu menjauhi dan meninggalkannya untuk mendapatkan cara-cara baru yang lebih sesuai. Guru harus memahami hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi peserta didiknya.

15.  Guru sebagai Aktor

Sebagai seorang aktor, guru melakukan penelitian tidak terbatas pada materi yang harus ditransferkan, melainkan juga tentang kepribadian manusia sehingga mampu memahami respon-respon pendengarnya, dan merencanakan kembali pekerjaannya sehingga dapat dikontrol. Sebagai aktor, guru berangkat dengan jiwa pengabdian dan inspirasi yang dalam yang akan mengarahkan kegiatannya. Tahun demi tahun sang actor berusaha mengurangi respon bosan dan berusaha meningkatkan minat para pendengar.

16.  Guru sebagai Emansipator

Dengan kecerdikannya, guru mampu memahami potensi peserta didik, menghormati setiap insane dan menyadari bahwa kebanyakan insan merupakan “budak” stagnasi kebudayaan. Guru mengetahui bahwa pengalaman, pengakuan dan dorongan seringkali membebaskan peserta didik dari “self image” yang tidak menyenangkan, kebodohan dan dari perasaan tertolak dan rendah diri. Guru telah melaksanakan peran sebagai emansipator ketika peserta didik yang dicampakkan secara moril dan mengalami berbagai kesulitan dibangkitkan kembali menjadi pribadi yang percaya diri.

17.  Guru sebagai Pengawet

Salah satu tugas guru adalah mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya, karena hasil karya manusia terdahulu masih banyak yang bermakna bagi kehidupan manusia sekarang maupun di masa depan. Sarana pengawet terhadap apa yang telah dicapai manusia terdahulu adalah kurikulum. Guru juga harus mempunyai sikap positif terhadap apa yang akan diawetkan.

18.  Guru sebagai Kulminator

Guru adalah orang yang mengarahkan proses belajar secara bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi). Dengan rancangannya peserta didik akan melewati tahap kulminasi, suatu tahap yang memungkinkan setiap peserta didik bisa mengetahui kemajuan belajarnya. Di sini peran kulminator terpadu dengan peran sebagai evaluator. Guru sejatinya adalah seorang pribadi yang harus serba bisa dan serba tahu. Serta mampu mentransferkan kebisaan dan pengetahuan pada muridnya dengan cara yang sesuai dengan perkembangan dan potensi anak didik.

19.  Guru sebagai Pemandu (Director)

Guru bertugas menunjukkan arah dari tujuan pembelajaran kepada peserta didik. Kegiatan ini bukan saja memperjelas arah kegiatan belajar peserta didik, melainkan juga menjadi motivator bagi mereka untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirancang, baik oleh guru maupun dirancang bersama peserta didik..

20.  Guru sebagai Komunikator

Guru bertugas mengomunikasikan siswa dengan berbagai sumber belajar. Pekerjaannya antara lain memberikan informasi tentang buku sumber yang digunakan, tempat belajar yang kondusif, bahkan mungkin sampai menginformasikan narasumber lain yang ditugasi jika diperlukan. Contohnya guru memberitahukan pada siswanya mengenai buku-buku tambahan yang mungkin dapat digunakan untuk menunjang pengetahuannya.

21.  Guru sebagai Perencana (Planner)

Dalam hal ini guru merupakan seseorang yang harus mempersiapkan apa yang akan dilakukan di dalam proses belajar mengajar (pre-teaching problems). Contohnya sebelum proses pembelajaran guru merencanakan apa-apa saja yang akan ia sampaikan untuk pembelajaran esok hari.

22.  Guru sebagai Pelaksana atau Penyelenggara (Organisator)

Dalam hal ini guru merupakan seseorang yang harus dapat menciptakan situasi, memimpin, merangsang, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana, di mana ia bertindak sebagai orang sumber (resource person), konsultan kepemimpinan yang bijaksana dalam arti demokratik dan humanistik (manusiawi) selama proses berlangsung (during teaching problems).

23.  Guru sebagai Pemelihara (Konservator)

Sebagai pemelihara (konservator), guru bertugas memelihara sistem nilai yang merupakan sumber norma kedewasaan. Dalam sistem pembelajaran, guru merupakan figur bagi peserta didik dalam memelihara sistem nilai.

24.  Guru sebagai Penerus (Transmitor)

Dalam hal ini guru berperan untuk meneruskan sistem-sistem nilai kepada peserta didik atau siswa.

25.  Guru sebagai Penterjemah (Transformator)

Guru bertugas menerjemahkan sistem-sistem nilai tersebut melalui penjelmaan dalam pribadi dan perilakunya. Lewat proses interaksinya dengan peserta didik diharapkan pula sistem-sistem nilai tersebut menjelma dalam pribadi peserta didiknya.

26.  Guru sebagai Pengawas (Supervisor)

Dalam hal ini guru berfungsi untuk mengontrol prilaku-prilaku siswa agar tidak menyimpang dari aturan aturan dalam belajar atau sekolah. Bilamana prilaku siswa menyimpang dari aturan-aturan sekolah maka siswa tersebut perlu diberikan nasehat-nasehat dan arahan-arahan agar tidak melakukan hal seperti itu lagi. Sebagai contoh misalnya siswa sering tidak masuk sekolah,tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, maka siswa tersebut perlu dipanggil dan ditanyakan sebab-sebabnya selanjutnya diarahkan agar tidak melakukan perbuatan seperti itu lagi, sehingga dengan demikian siswa diharapkan kembali pada proses pembelajar yang benar.

27.  Guru sebagai Mediator dan Fasilitator

Sebagai mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar-mengajar. Dengan demikian jelaslah bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan.

Sebagai fasilitator guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar-mengajar, baik yang berupa narasumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar. Guru sebagai fasilitator bertugas memberikan kemudahan belajar kepada seluruh siswa, agar mereka dapat belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas dan berani mengemukakan pendapat secara terbuka.

28.  Guru sebagai Motivator

Guru sebagai motivator yaitu guru memberikan dorongan kepada siswanya agar belajar dengan sungguh-sungguh demi masa depannya. Guru memberikan penguat baik yang bersifat positif (Positive Reinforcement) maupun yang bersifat negatif (Negative Reinforcement). Contohnya adalah guru memberikan penguat positif kepada siswanya berupa pemberian pujian dan hadiah terhadap siswa yang berperestasi dn berperilaku baik sebagai penghargaan atas usahanya.

29.  Guru sebagai Demonstrator

Peran guru sebagai demonstrator adalah peran guru agar dapat menunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yang disampaikan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator. Pertama, sebagai demonstrator berarti guru harus menunjukkan sifat-sifat terpuji dalam setiap aspek kehidupan, dan guru merupakan sosok ideal yang dapat diteladani siswa. Kedua, sebagai demonstrator guru harus dapat menunjukkan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran bisa lebih dipahami dan dihayati oleh setiap siswa.

30.  Guru sabagai Informator

Guru sebagai informator yaitu guru memberikan informasi tentang pengetahuan yang diketahui dan dikuasainya. Contohnya adalah saat guru mengajar yang mana dalam mengajar tersebut guru menyampaikan pengetahuannya kepada siswa.

 

Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat yang dipikul di pundak guru hendaknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Peran-peran tersebut harus menjadi tantangan dan motivasi bagi calon guru. Sebagai calon guru hendaknya harus menyadari bahwa di masyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ketimpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran.

 


 

REFERENSI

Cahyotomo, Anom. (Tanpa Tahun). Peran Guru Dalam Pembelajaran. http://anomsblg.wordpress.com/profesi-kependidikan/peran-guru-dalam-pembelajaran/.  [23 Maret 2014]

Faiq, M. 2012. 10 Jenis Peran Guru. http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/2012/07/10-jenis-peran-guru.html.  [23 Maret 2014].

Rezthy. 2012. Multi Peran Guru dalam Proses Pembelajaran. http://miftaresti.blogspot.com/2012/12/multi-peran-dan-tugas-guru-dalam-proses.html.  [30 Maret 2014].

Siburian, Jodion. 2012. Implementasi Model Pembelajaran Kreativitas dan Inovasi sebagai Guru.  http://esdocs.org/docs/index-20316.html.  [23 Maret 2014]

0 comments: